TUGAS
BIOMEDIK
(BIOKIMIA)
“
POLISAKARIDA “
OLEH
:
Agustina : J1A1 14 002
Asriani Nasir : J1A1 14 0
Fetty
Fitria : J1A1
14 016
Fatmawati Gamsir : J1A1 14 015
Nurhayati : J1A1 14 01
Dwi Novim Atriani : J1A1 14 01
Nurlita : J1A1 14
01
Fath Aslam : J1A1 14 01
Irfan Marselinus Myamin : J1A1 14 01
La Haji : J1A1 14
015
Eka Sri Wahyu Ningsih : J1A1 14 015
FAKULTAS
KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS
HALUOLEO
KENDARI
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah yang berjudul “ POLISAKARIDA ”. Yang alhamdulillah tepat pada waktunya.
Penulisan
makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dosen,dalam mata kuliah
Biomedik untuk menunjang mahasiswa agar lebih menguasai dan memahami tentang
polisakarida dan bagian-bagianya serta susunan kimianya.
Namun kami
menyadari bahwa makala ini masih banyak kekuranganya,baik pada teknis penulisan
maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki.Untuk itu kritik dan
saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makala
selanjutnya.
Saya
mengucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu
kami dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada ibu dosen yang telah
memberikan kami kepercayaan untuk membuat makala ini,dan tak lupa juga kami
mengucapkan terima kasih banyak kepada teman-teman yang telah ikut serta
membantu.
Saya berharap Allah memberikan imbalan yang
setimpal pada semua pihak yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan
semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.
Penulis,01 oktober 2015
Kendari
DAFTAR ISI
SAMPUL
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR
ISI............................................................................................................ii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang............................................................................................1
1.2
Rumusan
Masalah.......................................................................................2
1.3 Tujuan.........................................................................................................2
1.4
Manfaat........................................................................................................2
BAB
II KAJIAN
TEORI......................................................................................3
BAB
III PEMBAHASAN
3.1 Pengertian
Polisakarida..............................................................................7
3.2 Jenis-jenis
Polisakarida..............................................................................8
3.3 Polisakarida Yang Terpenting Dalam Ilmu
Gizi......................................11
3.4 Fungsi
Polisakarida..................................................................................14
BAB
IV PENUTUP
4.1
Kesimpulan..............................................................................................15
4.2
Saran.........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
belakang
Polisakarida juga dikenal sebagai poliosa merupakan karbohidrat majemuk
yang mempunyai susunan kompleks dengan berat molekul. Makromolekul ini
merupakan polimer monosakarida atau polimer turunan-turunan monosakarida.
Apabila monomer polisakarida hanya terdiri atas satu jenis monosakarida,
polisakarida ini disebut homopolisakarida; apabila monomer terdiri atas lebih
dari satu jenis monosakarida atau turunan monosakarida, polisakarida ini
disebut heteropolisakarida.
Diantara banyak polisakarida yang terdapat
dialam, ada yang struktur kimianya mengandung nitrogen, tetapi ada juga yang
struktur kimianya tidak mengandung nitrogen. Berdasarkan monosakarida
penyusunya, polisakarida yang tidak mengandung nitrogen dapat dibedakan atas
pentosan dan heksosan.
Polisakarida yang mengandung nitrogen sering disebut polisakarida
campuran sebab umumnya termasuk heteropolisakarida.Pada umumnya, polisakarida
ini mempunyai monomer amino heksosa atau turunan dari amino heksosa.
Pada
organisme hidup, polisakarida berperan sebagai bahan makanan, terutama sebagai
bahan makanan pembentuk energi.Polisakarida yang berfungsi sebagai bahan
makanan disebut polisakarida nutrisi.Misalnya amilum dan glikogen.Polisakarida
ada yang berperan sebagai pelindung sel-sel organisme atau sebagai bahan
kerangka penunjang jaringan tubuh.Polisakarida ini disebut polisakarida
arsitektural. Misalnya selulosa, pektin
dan kitin. Selain itu, ada pula polisakarida yang mempunyai fungsi khusus,
misalnya asam kondroitin sulfat, heparin dan asam hialuruat.Amilum dan selulosa
juga mempunyai pemakaian yang luas dalam industry. Terutama sebagai bahan baku
pembuatan senyawa lain.
1.2 Rumusan
masalah
1. Apa
pengertian dari polisakarida ?
2. Apa
jenis-jenis dari polisakarida ?
3. Apa
saja jenis polisakarida yang terpenting dalam ilmu gizi ?
4. Apa
fungsi dari polisakarida ?
1.3 Tujuan
1. Untuk
mengetahui pengertian dari polisakarida.
2. Untuk
mengetahui jenis-jenis polisakarida.
3. Untuk mengetahui polisakarida
yang terpenting dalam ilmu gizi
4. Untuk
mengetahui fungsi dari polisakarida.
1.4 Manfaat
Dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada kita
semua mengenai polisakarida,selain itu kita mempunyai motivasi untuk
mengonsumsi makanan yang mengandung poliskarida karena kita sudah mengetahui
fungsi dari polisakarida.
BAB II
KAJIAN TEORI
Polisakarida adalah
polimer yang
tersusun dari ratusan hingga ribuan satuan monosakarida
yang dihubung kan dengan ikatan glikosidik. Polisakarida adalah karbohidrat,
sehingga tersusun hanya dari atom karbon (C), hidrogen (H),
dan oksigen (O).
Contoh polisakarida adalah pati, glikogen, agarosa, dan selulosa.
Beberapa polisakarida kompleks dapat juga memiliki atom tambahan misalnya nitrogen,
seperti pektin, kitin, dan lignin.Polisakarida
mencakup senyawa yang paling sering ditemukan di bumi (selulosa) dan
memasok energi dan
aktivitas bagi kehidupan di dalamnya.
Polisakarida dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu
kelompok homopolisakarida dan heteropolisakarida. Homopolisakarida adalah
polisakarida yang tersusun dari satu jenis monosakarida. Homopolisakarida
terbanyak di alam adalah pati, glikogen, selulosa dan kitin, sedangkan
heteropolisakarida adalah polisakarida yang terdiri dari dua atau lebih
monosakarida. Heteropolisakarida terdiri dari dua jenis, yaitu
glikosaminoglikan dan murein (Roswiem 2006). Polisakarida telah digunakan
sebagai pengental, flokulan, dan minyak pelumas. Beberapa polisakarida dari
alga menunjukkan potensi untuk dijadikan antikanker. Porphyridium cruentum
merupakan salah satu penghasil polisakarida ekstraseluler dalam jumlah besar.
Polisakarida ekstraseluler yang dihasilkan terdiri dari D-xylose, D-glucose,
D-galactose, L-galactose, 3-O-methylxylose, 3-O-metylgalactose, dan
D-glucuronic acid (Percival dan Foyle 1979).
BAB III
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Polisakarida
Polisakarida
adalah senyawa dimana molekul-molekulnya mengandung banyak satuan monosakarida
yang dipersatukan dengan ikatan glikosida, mempunyai massa molekul tinggi dan
tidak larut dalam air atau hanya membentuk emulsi saja. Hidrolisis lengkap akan
mengubah polisakarida menjadi monosakarida (heksosa).
Ikatan
antara molekul monosakarida yang satu dengan yang lainnya terjadi antara gugus
alkohol pada atom C ke-4 molekul yang satu (II) dengan gugus aldehida pada atom
C ke -1 molekul monosakarida dengan yang lain.
Polisakarida dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
polisakarida simpanan dan polisakarida struktural. Polisakarida simpanan
berfungsi sebagai materi cadangan yang
ketika dibutuhkan akan dihidrolisis untuk memenuhi permintaan gula bagi sel. Sedangkan polisakarida struktural berfungsi
sebagai materi penyusun dari suatu sel atau keseluruhan organisme.
Beberapa polisakarida berfungsi sebagai bentuk
penyimpan bagi monosakarida dan yang lainnya berfungsi sebagai unsur struktural
di dalam dinding sel dan jaringan pengikat. Glikogen dan pati merupakan
polisakarida simpanan yang terdapat pada tumbuhan dan manusia sedangkan
selulosa merupakan polisakarida strukural yang berfungsi sebagai tulang semu
bagi tumbuhan. Pati dan glikogen dihidrolisa di dalam saluran pencernaan
oleh amilase, sedangkan selulosa tidak dapat dicerna. Namun, selulosa mempunyai
peran penting bagi manusia karena merupakan sumber serat dalam makanan manusia.
2.2 Jenis-Jenis
Polisakarida
Polisakarida dibedakan menjadi dua jenis, yaitu polisakarida
simpanan dan polisakarida struktural.Berikut ini adalah uraian tentang
polisakarida simpanan dan polisakarida struktural.
1. Polisakarida Simpanan
a.
Pati
Pati merupakan simpanan karbohidrat dalam tumbuh-tumbuhan dan merupakan
karbohidrat utama yang dimakan manusia di seluruh dunia. Pati terdapat dalam
padi-padian, biji-bijian, dan umbi-umbian.
Jumlah unit glukosa dan susunannya dalam satu jenis pati berbeda satu sama
lain, bergantung jenis tanaman asalnya. Bentuk butiran pati ini berbeda satu
sama lain dengan karakteristik tersendiri dalam hal daya larut, daya
mengentalkan, dan rasa. Amilosa merupakan rantai panjang unit glukosa yang
tidak bercabang, sedangkan amilopektin adfalah polimer yang susunannya
bercabang-cabang dengan 15-30 unit glukosa pada tiap cabang.
Pati memiliki Monomer-monomer
glukosa yang penyusunnya
dihubungkan dengan ikatan α 1-4. Bentuk pati yang paling sederhana
adalah amilosa, yang hanya
memiliki rantai lurus. Sedangkan bentuk pati yang lebih kompleks adalah amilopektin yang
merupakan polimer bercabang dengan ikatan α 1-6 pada titik percabangan.
b.
Glikogen
Glikogen dinamakan juga pati hewan karena merupakan bentuk simpanan karbohidrat
di dalam tubuh manusia dan hewan, yang terutama terdapat di dalam hati dan
otot. Dua pertiga bagian dari glikogen disimpan dalam otot dan selebihnya dalam
hati. Glikogen dalam otot hanya dapat digunakan untuk keperluan energi di dalam
otot tersebut, sedangkan glikogen dalam hati dapat digunakan sebagai sumber
energi untuk keperluan semua sel tubuh. Kelebihan glukosa melampaui kemampuan
menyimpannya dalam bentuk glikogen akan diubah menjadi lemak dan disimpan dalam
jaringan lemak.
Struktur
glikogen mirip dengan amilopektin, namun memiliki lebih banyak percabangan. Glikogen
dalam sel akan dihidrolisis bila terjadi peningkatan permintaan gula dalam
tubuh. Hanya saja, energi yang
dihasilkan tidak seberapa sehingga tidak dapat diandalkan sebagai sumber energi
dalam jangka lama.
c.
Dekstran
Dekstrin merupakan produk antara
pada perencanaan pati atau dibentuk melalui hidrolisis parsial pati. Dekstrin
merupakan sumber utama karbohidrat dalam makanan lewat pipa (tube feeding).
Cairan glukosa dalam hal ini merupakan campuran dekstrin, maltosa, glukosa, dan
air. Karena molekulnya lebih besar dari sukrosa dan glukosa, dekstrin mempunyai
pengaruh osmolar lebih kecil sehingga tidak mudah menimbulkan diare.
Dekstran adalah polisakarida pada bakteri dan khamir yang terdiri atas poli-D-hlukosa
rantai α 1-6, yang memiliki cabang α 1-3 dan beberapa memiliki cabnga α 1-2 atau α 1-4. Plak di permukaan gigi yang
disebabkan oleh bakteri diketahui kayak akan dekstran. Dekstran juga telah
diproduksi secara kimia
menghasilkan dekstran sintetis.
2. Polisakarida Struktural
a.
Selulosa
Selulosa adalah
komponen utama penyusun dinding sel
tumbuhan. Selulosa
adalah senyawa paling berlimpah di bumi, yaitu diproduksi hampir 100 miliar ton per
tahun.Ikatan glikosidik selulosa berbeda dengan pati yaitu monomer selulosa
seluruhnya terdapat dalam konfigurasi beta.
b.
Kitin/kitosan
Kiti menghasilkan dari kitosan dan mempunyai struktur
kimia yang sama dengan kitosan,yang terdiri dari rantai
molekul yang panjang dan berat molekul yang tinggi. Kitin adalah
karbohidrat penyusun eksoskeletonartropoda (serangga, laba-laba, krustase). Kitin
terdiri atas monomer glukosa dengan cabang yang mengandung nitrogen. Kitin
murni menyerupai kulit, namun akan mengeras ketika dilapisi dengan kalsium
karbonat. Kitin juga ditemukan pada dinding sel cendawan. Kitin
telah digunakan untuk membuat benang operasi yang kuat dan fleksibel dan akan
terurai setelah luka atau sayatan sembuh..
Gamabar struktur kimia kitin/kitosan
2.3 Polisakarida Terpenting dalam Ilmu Gizi
Polisakarida merupakan polimer monosakarida,
mengandung banyak satuan monosakarida yang dihubungkan oleh ikatan glikosida.
Hidrolisis lengkap dari polisakarida akan menghasilkan monosakarida. Glikogen
dan amilum merupakan polimer glukosa. Berikut beberapa polisakarida terpenting:
1. Selulosa
Selulosa merupakan polisakarida yang banyak dijumpai
dalam dinding sel pelindung seperti batang, dahan, daun dari
tumbuh-tumbuhan.Selulosa merupakan polimer yang berantai panjang dan tidak
bercabang. Suatu molekul tunggal selulosa merupakan polimer rantai lurus dari
1,4’-β-D-glukosa. Hidrolisis selulosa dalam HCl 4% dalam air menghasilkan
D-glukosa.
Dalam
sistem pencernaan manusia terdapat enzim yang dapat memecahkan ikatan α-glikosida, tetapi tidak terdapat
enzim untuk memecahkan ikatan β-glikosida yang terdapat dalam
selulosa sehingga manusia tidak dapat mencerna selulosa. Dalam sistem
pencernaan hewan herbivora terdapat beberapa bakteri yang memiliki enzim
β-glikosida sehingga hewan jenis ini dapat menghidrolisis selulosa. Contoh
hewan yang memiliki bakteri tersebut adalah rayap, sehingga dapat menjadikan
kayu sebagai makanan utamanya. Selulosa sering digunakan dalam pembuatan
plastik. Selulosa nitrat digunakan sebagai bahan peledak, campurannya dengan
kamper menghasilkan lapisan film (seluloid).
Struktur kimia selulosa
2. Pati / Amilum
Pati terbentuk lebih dari 500 molekul
monosakarida.Merupakan polimer dari glukosa. Pati terdapat dalam umbi-umbian
sebagai cadangan makanan pada tumbuhan. Jika dilarutkan dalam air panas, pati
dapat dipisahkan menjadi dua fraksi utama, yaitu amilosa dan amilopektin.
Perbedaan terletak pada bentuk rantai dan jumlah monomernya.
Amilosa adalah polimer linier dari α-D-glukosa yang
dihubungkan dengan ikatan
1,4-α. Dalam satu molekul amilosa terdapat 250 satuan glukosa atau lebih.
Amilosa membentuk senyawa kompleks berwarna biru dengan iodium.Warna ini
merupakan uji untuk mengidentifikasi adanya pati.
Struktur kimia pati/amilum
Molekul amilopektin lebih besar dari amilosa.
Strukturnya bercabang. Rantai utama mengandung α-D-glukosa yang dihubungkan
oleh ikatan 1,4'-α. Tiap molekul glukosa pada titik percabangan dihubungkan
oleh ikatan 1,6'-α.
Hidrolisis lengkap pati akan menghasilkan D-glukosa.
Hidrolisis dengan enzim tertentu akan menghasilkan dextrin dan maltosa.
3. Glikogen
Glikogen merupakan polimer glukosa dengan ikatan α
(1-6). Polisakarida ini merupakan cadangan energi pada hewan dan manusia yang
disimpan di hati dan otot sebagai granula. Glikogen serupa dengan amilopektin.fungsi.
Gambar : Struktur kimia glikogen
2.4 Fungsi polisakarida
Beberapa polisakarida berfungsi sebagai
bentuk penyimpan bagi monosakarida dan yang lainnya berfungsi sebagai unsur
struktural di dalam dinding sel dan jaringan pengikat. Glikogen dan pati
merupakan polisakarida simpanan yang terdapat pada tumbuhan dan manusia
sedangkan selulosa merupakan polisakarida strukural yang berfungsi sebagai
tulang semu bagi tumbuhan. Pati dan glikogen dihidrolisa di dalam saluran
pencernaan oleh amilase, sedangkan selulosa tidak dapat dicerna. Namun,
selulosa mempunyai peran penting bagi manusia karena merupakan sumber serat
dalam makanan manusia.
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Polisakarida adalah karbohidrat yang terdiri atas banyak monosakarida.
Polisakarida merupakan senyawa polimer alam (umumnya homopolimer) dengan monosakarida
sebagai monomernya. Polisakarida dapat digolongkan ke dalam dua kelompok besar
secara fungsional, yaitu polisakarida simpanan dan polisakarida struktural.
Polisakarida simpanan berfungsi sebagai materi
cadangan yang ketika dibutuhkan
akan dihidrolisis untuk memenuhi permintaan gula bagi sel. Misalnya Pati, Glikogen, dan Dekstran.
Sedangkan polisakarida struktural
berfungsi sebagai materi penyusun dari suatu sel atau keseluruhan organisme.Misalnya selulosa, dan kitin.
Polisakarida terpenting : amilum/pati, selulosa, glikogen.
-
Amilum : Polimer glukosa ikatan
α
-
Selulosa : Polimer glukosa
ikatan β
-
Glikogen : Polimer glukosa ikatan bercabang
3.2 Saran
Untuk kesempurnaan pembuatan makalah
selanjutnya kami mengharapkan kritik dan saran dari dosen yang bersangkutan,
karena kami sadar makalah ini masih jauh dari kesempurnaa.
Untuk lebih
memahami polisakarida sebaikya
anda(pembaca) mencari informasi yang lebih lagi tentang polisakarida
ini, misalnya melalui internet atau
media lainya.
DAFTAR PUSTAKA
Tim Putra,. N. 2009. Biologi Untuk Sma/Ma. Jawa Tengah:
CV.Putra Nugraha.
Kirana,. C. 2008. Biologi Untuk Sma/Ma Kelas XII Semester Gasal. Klaten Selatan:
Viva Pakarindo.
Maula., V. 2012. Makalah Polisakarida.
file:///C:/POLISAKARIDA/Ipina's%20Blog%20%20Makalah%20POLISAKARIDA.html.
Di akses 30 september 2015.
Abdi Rahman,. D. 2012. Aktivitas Anti Hipergligemik Dari Biomassa
Dan Polisakarida Ekstraseluler
Porphyridium cruentum Sebagai Inhibitor a-Glukosidase.
File://dosen.narotama.ac.id/wp-content/uploads/2012/03/Aktivitas-antihiperglikemik-dari-biomassa-dan-polisakarida-ekstraseluler-Porphyridium-cruentum-sebagai-inhibitor-alfa-glukosidase.pdf.html.
diakses tanggal 30 september 2015.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar